CLOSER

| Jumat, 02 Desember 2016
Fanfiction
Main cast : Hosi Seventeen, Kim Eunsoo, Wonwoo, DK Seventeen, Pinky IOI
Support cast : Another artist
Author : K.Eunsoo23

"Aku tak tau siapa kau, dan kau pun juga begitu. Tapi kau percaya begitu saja padaku, dan kini aku taku kehilanganmu.”




Selama ini, hidupku hanya berkutat dengan buku, ya aku memang kutu buku. Aku Kim Eunsoo, kelas 3 sma, mungkin hiudupku begitu membosankan hanya dengan menatap dan melihat buku. Untungnya aku punya sahabat setia, Lee Seokmin atau yang sering aku panggil DK, dia orang yang bisa membuat suasana menjadi lebih baik, dengan senyum dan tawanya yang lebar, seokmin membuat hidupku setidaknya hidup. Ya, walaupun begitu aku juga cewek normal yang bisa jatuh cinta pada seseorang, namun sayang cintaku bertepuk sebelah tangan. Aku sangat menyayangi dan mengagumi Jeon Wonwoo, pria yang pendiam tak banyak bicara, dia seperti orang yang terlihat dingin. Tapi aku percaya jika dia orang yang hangat. Ya cintaku bukan bertepuk sebelah tangan atau apa, aku selalu mengaguminya hingga 1 tahun, aku masih mengaguminya bahkan seokmin juga tau hal ini, aku dan wonwoo beda satu angkatan. Tapi di kelas 3 dia harus pindah. Ya cintaku pupus begitu saja. Dan ya aku menikmati kehidupanku di kelas 3 seperti saat ini, dipenuhi buku dan candaan Seokmin. Hari ini untuk mengisi hari minggu, aku berencana pergi ke perpustakaan pusat, atau ke toko buku sendirian. Setelah berlama-lama disini, aku memutuskan untuk ke café untuk membeli makan, tapi sesuatu terjadi bahkan sebelum aku masuk ke dalam café itu, seorang cowok berpostur tinggi tapi tidak sangat tinggi, dia menabrakku, dan mengulurkan tangan agar aku bisa bangun, tapi sebelum aku menerima uluran itu, dia menarikku begitu saja, dan aku berlari bersamanya. Dia seperti buronan yang sedang dikejar polisi, setelah suasana aman, kita ber-2 ternyata di taman. Cowok itu pergi meninggalkanku begitu saja, aku sudah ingin menceramahi dia, tapi tidak jadi karena 5 menit kemudian dengan nafas yang masih terengah-engah, dia mengobati lukaku dan memplasternya.
“miane, aku benar benar tidak sengaja menabrakmu.” Ucapnya tulus
“ah gwenchana.”
“dan maaf membuatmu harus berlari.”
“sudah terjadi tapi tidak papa.”
“ah ya aku Kwon Soonyoung. Gara gara aku kau belum jadi makan, ayo makan.” Cowok ini menarikku, tanpa peduli aku sudah membalas perkenalannya atau belum. Kami ber-2 makan, aku dengan chocho dan waffle big portion dan cowok itu dengan chicken dan colanya.
“kau serius makan waffle segitu banyaknya? Ah ya siapa namamu?”
“Tidak, aku Kim Eunsoo. mm Soonyoung ssi apa kau juga serius dengan cola dan chickenmu?”
“hweyo?”
“tidak apa apa lupakan saja.”
“ah yak au anak SMA ya?”
“ne.”
“arasseo, aku kuliah, baru kemaren masuk sih. Jadi kau bisa memanggilku sunbae.”
“arasseo.” Pertemuan kami sampai disini, keesokan harinya aku berangkat sekolah seperti biasa, aku sengaja berangkat sangat pagi agar sekalian bisa jalan-jalan, dan lagi lagi aku ketabrak soonyoung sunbaenim.
“eunsoo ah miane, wah maaf menabrakmu dua kali.”
“sunbae kau harus berhati hati,”
“arsseo miane, ah ya kau berangkat sekolah sepagi ini?”
“ne, aku mau jalan jalan dulu, anyeong.”
“hyaaa, mari sarapan kau pasti juga belum sarapan.”
“aku sudah sarapan.”
“jangan bohong, pabo kau seharusnya sarapan. Itu penting untuk kesehatanmu.” Perkataan soonyoung membuatku tersentak, sudah lama tidak ada yang bilang begini padaku. Aku pun akhirnya setuju untuk sarapan dengannya di convenient store, dia memberikan resep yang aneh aneh dan memberi nama aneh juga tapi rasanya memang sangat enak. Sarapan terenak yang pernah ku rasakan, aku ingin berterima kasih padanya.
“sunbae gomawo.”
“hweyo?”
“ini sangat enak. Gomawo.”
“tunggu sebentar.” Ku lihat dia yang sibuk dengan makanan makanannya, dan dia juga beli box makanan, alias tempat makan. Setelah 15 menit dia kembali.
“ini untuk bekalmu, orang sepertimu mungkin juga tidak suka ke kantin.” Dan lagi lagi aku tersentak karena perhatiannya yang mungkin dia anggap biasa saja.
“tidak usah.”
“haish aku sudah membuatkannya susah payah dan memilihkan box warna baby blue ini.”
“arasseo gomawoyo, apa makanan kesukaan sunbae?”
“chicken cola.”
“haish tidak baik makan seperti itu terus.”
“ya udah ayo berangkat sekolah, 30 menit ilang tapi kita masih bisa jalan kaki ke sekolahanmu kan?”
“maja, kau tidak kuliah?”
“gampang.”
“jangan menggampangan hal seperti itu.”
“arasseoyo, ayo berangkat.” Kami ber-2 benar benar jalan kaki, dan diperjalanan sunbae menceritakan tentang mimpinya, menurutku dia anak yang baik hati, sederhana, supel, tidak berbelit belit. Dia selalu menanyakan padaku apa nggak bosen belajar terus, ya mungkin sunbae juga termasuk orang yang malas belajar. Dan saat kami sampai di sekolah, dia mengacak rambutku sebagai tanda berpisah.
-To be continued-

Note: Anyeong chingu, I'm back with another story. Please kindly read it at Wattpad

0 komentar:

Posting Komentar

Prev
▲Top▲